Seperti Apa Bahagia Kita?

Lalu lalang kendaraan sore ini membuat aku kembali berfikir bahwa banyak hal yang bisa menjadi alasanku untuk tidak mengeluh dan semakin banyak bersyukur. Betapa tidak? Di bawah langit sore yang masih panas ini aku melihat begitu banyak orang yang tidak seberuntung diriku.

Terkadang kita mengeluh tentang kaki yang lelah karena wira-wiri berbelanja, atau lelah hanya karena menikmati pikinik bersama keluarga. Kita lupa bahwa ada langkah kaki yang lebih lelah menyusuri panasnya jalanan, serta kerasnya debu yang berterbangan hanya untuk menjajakan dagangannya demi sesuap nasi atau sedikit uang untuk dibawa pulang hari ini. Mereka tidak peduli apakah dagangan yang mereka bawa masih diminati oleh orang-orang yang dijumpai, atau justru tak ada orang yang membutuhkan barang itu. Yang mereka tahu adalah mereka berusaha mendapatkan rezeki dengan jalan yang halal tanpa harus meminta-minta untuk dikasihani orang lain. Mereka pantang melakukan itu. Mereka lebih memilih berusaha semampu dan sekuat mereka. Entah dengan menjajakan barang dagangan orang lain, atau menjajakan apa yang bisa mereka buat dengan tangan mereka. 

Setiap hari ia bahkan menyusuri jalan yang sama, berharap akan menemukan orang yang membutuhkan dagangan mereka. Meskipun hanya laku satu atau dua buah. Setidaknya itu dapat membayar jerih payah mereka. Ketika telah laku satu atau dua barang itu pun mereka akan sangat merasa senang. Semangat mereka untuk menjajakan barang dagangan kembali membara. Sekecil itu bagi mereka sangat membahagiakan dan mereka tak henti-hentinya mengucap syukur. 

Bagaimana dengan kita?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh Pasti Ketemu

#Danau Tengah Sawah

Wijaya Kusuma-Si Cantik Eksotis nan Mistis