Tumbal Kepemimpinan

Tumbal? 
Kita sering mendengarnya bukan? Iya, di dunia perdukunan mungkin sudah bukan rahasia lagi kalau kita bersekutu dengan setan maka harus ada tumbal yang dikorbankan. Katanya sih begitu. Tapi saya tidak mau membahas tentang tumbal di hal-hal klenik begitu. 

Sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke sana sih. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita, di dunia kerja maupun dalam hierarki pasti ada yang ditumbalkan untuk "memperlancar" jalan orang lain. Entah dengan adu domba, dengan getol cari muka, atau memanfaatkan koneksi untuk mendapatkan perhatian lebih dari apa yang diinginkan. Sayangnya, tidak semua orang sadar kalau dirinya tengah jadi tumbal. Biasanya, orang-orang yang bekerja dengan tulus lah yang akan jadi tumbal. Mereka tidak pernah ada rasa ingin mengorbankan atau bahkan memanfaatkan orang lain, namun justru sebaliknya. 

Yang lebih parah adalah ketika ia harus menanggung semuanya sendiri. Teman? Entahlah, seakan-akan orang-orang yang ada di sekeliling hilang karena mereka punya agenda sendiri-sendiri untuk menyelamatkan karirnya. 

Akhirnya kita semua akan tersadar ;

"Pada dasarnya, kita semua hanyalah tumbal kekuasaan. Orang-orang yang haus akan validasi dan kekuasaan akan terus berusaha mencari cara agar ia tetap menancapkan benderanya dengan kokoh."

Tidak peduli seberapa hina jalan yang ia tempuh, orang-orang yang haus tersebut akan terus memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya sendiri, bukan kepentingan organisasi, lembaga, atau kepentingan bersama.

Kenali orang-orang haus tersebut, selamatkan dirimu sendiri. Jangan terlalu berusaha keras menyenangkan semua orang. Karena setelah kematianmu, orang akan dengan cepat melupakanmu. Kecuali orang-orang yang tulus padamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh Pasti Ketemu

#Danau Tengah Sawah

Membuat Piring dengan CorelDraw