Karena Status...........
Ga nyangka, pagi-pagi cek akun di
sosmed (facebook) isinya cuma orang
mengeluh, galau, lebay, juga curhat yang terkesan pamer. Hhh, terkadang males
juga ngeliat isi pemberitahuan yang seperti itu-itu saja. Meskipun sebenarnya
yang nulis ini juga terkadang mengunggah status yang mungkin rada-rada lebay
juga. He he he… tapi dari sini ada hal yang menggelitik saya untuk mencermati
apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan mereka? Ya, terkadang kalau membaca
status lebay dari seseorang rasanya pengen-pengen nampol aja karena status yang
mereka buat itu lebay yang nggak masuk akal, he he,, (ada ya lebay yang masuk
akal? Nggak tau juga sih). Mereka terlalu mendramatisir suatu keadaan yang
memang sudah digariskan oleh yang maha kuasa, suatu keadaan yang mungkin tanpa
sadar mereka sendiri yang membuatnya atau mereka sendiri yang menyebabkan
begitu (nah loh, gimana ceritanya tu).
Sebagai contoh, beberapa waktu lalu saya
membaca sebuah status yang cukup lebay : “mau
lebaran, baju baru belum kebeli***aka.nyanyi” nah lho, meskipun di belakang
sudah dia kasih keterangan nyanyi, tapi menurut saya ini sebuah kalimat yang
nggak bisa dianggap remeh. Karena memang budaya yang melekat dalam masyarakat
kita saat ini adalah setiap lebaran harus beli baju baru, beli mukena baru,
beli celana baru, beli peci baru, beli sajadah baru, lama-lama beli istri baru
(eits… kalo yang terakhir moga-moga nggak…. he he he).
Padahal kalau kita cermati dalam
agama Islam tidak pernah mengajarkan atau memerintahkan yang seperti itu. Karena
hal ini termasuk sebuah pemborosan, serta hanya akan menyiksa diri kita
sendiri. Seharusnya bulan ramadhan diisi dengan banyak-banyak mengingat Allah
tapi malah ribet-ribet memikirkan mukena baru, baju baru, tetek bengek yang
baru. Mungkin dari sebagian yang membaca ada yang protes, “Eh, ente ngapain juga sewot, orang belinya pake uang sendiri bukan pake
uang ente, ato uang emak ente! Kurang kerjaan banget sih jadi orang!”. OK
lah, silahkan bilang sesuka Anda… saya di sini Cuma belajar menulis --- #piss…
V).
Sebagai seorang muslim seharusnya kita paham, bahwa di hari
kemenangan itu bukanlah baju baru, mukena baru, atao apa-apa yang baru yang
dicari. Melainkan sebuah perubahan, sikap baru, perilaku baru, serta niat yang
baru untuk terus istiqomah di jalan Allah SWT, karena bukan dengan baju baru,
atau barang-barang yang baru. Boleh-boleh saja kita membeli barang-barang baru
asalkan tidak dengan tujuan pamer di hari raya, alih-alih bukan ajang
silaturahmi malah jadi ajang pamer pakaian dengan model terbaru.. (waduh… ala ibu-ibu rempong nich). Karena
sebenarnya sebuah ketenangan bukan dengan materi di dunia yang tidak diimbangi
dengan keimanan, melainkan hanya dengan mengingat Allah SWT :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar-Ra’d:28)
Nah loh, sudah
jelas kan? Mungkin kita membangga-banggakan baju baru, mukena baru, atau
apa-apa yang baru di hari raya, boleh, tapi ingat bukan dengan itu kita kan
jadi tenang. Apalagi baju barunya dapet ngutang dan belum lunas….. bukannya
tenteram eh malah temeram.
Komentar
Posting Komentar